Kamis, 02 Juni 2011

PENGENTASAN KEMISKINAN DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI




Latar Belakang
Kemiskinan merupakan masalah klasik yang selalu terjadi di Indonesia, sudah hampir 66 tahun Indonesia lepas dari penjajah tetapi nampaknya kemiskinan masih melanda negeri ini. Kemiskinan sebenarnya tidak hanya menyangkut aspek ekonomi, tetapi juga menyangkut aspek lain, seperti aspek kesehatan, pendidikan, sosial dan psikologis, namun kemiskinan dan ekonomi mempunyai kaitan yang sangat erat sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kemiskinan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi memiliki korelasi atau hubungan yang erat. 
Hubungan yang erat juga terjadi antara kemiskinan dan masalah pangan. Penduduk miskin biasanya diukur dari banyaknya penduduk yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan. Penyebab kemiskinan antara daerah yang satu dengan yang lain dapat berbeda. Kemiskinan di Pedesaan biasanya erat kaitannya dengan sector pertanian sedangkan masalah kemiskinan di perkotaan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga.
Ketimpangan yang besar dalam distribusi pendapatan yang dimaksud dengan kesenjangan ekonomi dan tingkat kemiskinan merupakan dua masalah besar yang terjadi di Indonesia. Dikatakan besar, karena masalah tersebut berlarut-larut atau dibiarkan semakin parah maka akan terjadi konsekuensi politik dan sosial yang serius. Di tengah upaya untuk semakin menajamkan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia perlu dicari metode evaluasi dan monitoring yang tepat agar kualitas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan menjadi semakin baik di masa datang. Dengan indikator-indikator yang obyektif dan terukur para pengambil keputusan menjadi lebih mudah melakukan perbaikan-perbaikan dari berbagai segi agar program penanggulangan kemiskinan menjadi lebih berkelanjutan dan tidak sia-sia serta dapat mencapai tujuan yang diharapkan.  

A. Hubungan antara Kemiskinan dengan Pertumbuhan Ekonomi

Syaifuddin (2007), membagi  cara berpikir yang memandang kemiskinan sebagai gejala absolute dan gejala relatif.  Cara berfikir mengenai kemiskinan sebagai gejala absolut memandang kemiskinan sebagai kondisi serba berkekurangan materi, dimana kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi. Sedangkan, kemiskinan relative memandang kemiskinan sebagai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan. Di negara maju, kemiskinan relative diukur sebagai proporsi dari tingkat pendapatan rata-rata per kapita. Pentingnya menjelaskan kemiskinan dari perspektif Pembangunan Sosial ini dilatarbelakangi oleh dua alasan. Kemiskinan di Indonesia menunjukkan angka yang memprihatinkan dari tahun ke tahun seperti sebuah aksi gali lubang tutup lubang yang tak berkesudahan. Sebuah fenomena yang tampaknya tidak mau berpindah dari persoalan negara dunia ketiga. Di Indonesia, menunjukkan seakan-akan adanya korelasi positif antara laju pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan: semakin tinggi pertumbuhan PDB atau semakin besar pendapatan per kapita maka semakin besar perbedaan antara kaum kaya dan kaum miskin.
Untuk meningkatkan pendapatan negara, pertumbuhan ekonomi diukur dengan pertumbuhan PDB atau pendapatan per kapita. Hal inilah yang menjadii target penting dala pembangunan ekonomi. Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi sangat penting untuk prioritas pembangunan jangka pendek. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun maka dengan sendirinya kebutuhan konsumsi sehari-hari akan bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Faktor penentu prospek pertumbuhan. Simon Kuznets memberikan hipotesis mengenai kesenjangan pendapatan dan tingkat pendapatan per kapita yang berbentuk kurva “U” terbalik. Hal ini diinterpretasikan sebagai evolusi dari distribusi pendapatan dalam proses transisi dari ekonomi pedesaan (tradisional) ke ekonomi industry (modern). Pada tahap awal dari proses pembangunan, kemiskinan bertambah besar sebagai akibat dari proses urbanisasi dan industrialisasi, namun setelah tingkat pembangunan yang lebih tinggi, tingkat kemiskinan telah menurun.



B.  Penyebab Kemiskinan dan Usaha Penanggulangan di Indonesia

                Di Indonesia, kemiskinan merupakan masalah besar. Terutama melihat kenyataan bahwa laju pengurangan jumlah orang miskin di tanah air berdasarkan garis kemiskinan yang berlaku jauh lebih lambat dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu beberapa tahun ini. Ada beberapa factor atau latar belakang munculnya kemiskinan di Indonesia baik yang bersifat structural maupun yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, yaitu antara lain:
a.       Jumlah Penduduk
Perbedaan demografis antara negara-negara berkembang seperti di Indonesia dengan negara-negara yang telah maju adalah perbedaan jumlah penduduk. Besarnya penambahan penduduk yang mengikuti setiap kenaikan pendapatan per kapita menjadi penghalang yang besar dalam peningkatan taraf hidup karena setiap kenaikan dalam jumlah pendapatan harus dibagikan antara lebih banyak orang.
b.      Teknologi dan kewiraswastaan
Suatu system pendidikan yang luas sangatlah penting akan meningkatkan kualitas SDM di Indonesia dan dapat mengembangkan teknologi-teknologi yang baru juga. Kemajuan teknologi merupakan syarat yang penting bagi kemajuan ekonomi. Pada saat ini, kualitas SDM di indonesia termasuk ke dalam kategori rendah. Sehingga, meskipun didukung dengan SDM yang melimpah tetapi tidak ditunjang dengan kemampuan yang baik maka keadaan pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan jauh tertinggal dengan negara lainnya.
c.       Pengolahan Sumber Daya Alam
Penjelasan yang paling kllasik mengenai perbedaan-perbedaan dalam pendapatan per kapita di antara negara yang satu dengan negara yang lain adalah berbagai variasi kekayaan sumber daya alam yang bersangkutan. Faktor iklim juga mempengaruhi dalam hal ini yaitu iklim pada daerah subtropik lebih merangsang gairah kerja serta kreativitas daripada cuaca-cuaca di daerah tropis. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman yang melimpah tetapi yang menjadi permasalahan adalah belum mampunya masyarakat di Indonesia dalam memanfaatkan potensi SDA secara maksimal.
Faktor-faktor tersebut merupakan hal yang menjadi penyebab kemiskinan di Indonesia. Maka perlu adanya upaya atau solusi yang tepat dalam pengentasan atau meminimalisir angka kemiskinan di Indonesia sehingga pendapatan per kapita atau pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mengelami peningkatan.
Menurut Adam Smith, seorang pakar ekonomi, pembagian kerja merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas kerja dan pertumbuhan yang kumulatif. Apabila para pekerja mengkhususkan diri dalam kegaiatn tertentu maka dengan usaha yang sama secara kolektif akan menghasilkan output yang lebih banyak. Sebelum itu, perlu diadakan pengumpulan modal oleh karena spesialisasi tenaga kerja. Berikut ini merupakan upaya-upaya dalam pengentasan kemiskinan, antara lain:
1.      Industrialisasi
Industrialisasi merupakan suatu proses interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi produksi dan perdagangan antara negara yang pada akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat sehingga mendorong perubahan struktur ekonomi. Setidaknya industrialisasi telah mengakibatkan transformasi struktural di Indonesia. Pola pertumbuhan ekonomi secara sektoral di Indonesia agaknya sejalan dengan kecenderungan proses transformasi struktural yang terjadi di berbagai negara, di mana terjadi penurunan kontribusi sektor primer (pertanian), sementara kontribusi sektor sekunder dan tersier cenderung meningkat.Walaupun demikian, industrialisasi bukan merupakan akhir dari pembangunan ekonomi melainkan hanya salah satu strategi untuk mendukung proses pembangunan ekonomi guna mencapai tingkat pendapatan per kapita yang tinggi dan berkelanjutan. Di Indonesia, telah banyak berkembang industrialisasi dan berperan dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Bagi negara berkembang seperti negara Indonesia, industrialisasi merupakan suatu lambang kemajuan ekonomi yang penting.
2.      Perbaikan sector pertanian
Negara agraris dengan proporsi populasi pertanian (petani dan keluarganya) yang besar seperti di Indonesia merupakan sumber yang sangat penting bagi pertumbuhan pasar domestic di Indonesia dan sebagai penyedia lumbung bahan pangan. Perlu adanya perbaikan terutama dalam pengolahan lahan pertanian dari konvensional ke cara yang lebih modern sehingga hasil dari produk pertanian memiliki nilai tambah. Sehingga, Indonesia tidak perlu lagi melakukan kegiatan import bahan pangan dari luar negeri yang dapat mengancam ketahanan pangan di Indonesia.  Selain itu, di Indonesia perlu dikembangkan penyalur untuk produk hasil pertanian sehingga para petani tidak banyak dirugikan oleh ulah tengkulak.
3.      Pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah)
Perkembangan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia nampaknya telah berkembang terutama karena disebabkan oleh karena kelompok unit usaha ini telah menyumbang sangat banyak kesempatan kerja dan merupakan sumber yang paling penting dalam penciptaan pendapatan. UKM dapat berkembang apabila berorientasi pada jalinan kemitraan yang didasarkan pada konsep sinergi yatu saling membutuhkan dan saling membantu. Menurut Bachruddin  dkk (1996) Prinsip saling membutuhkan akan menjamin kemitraan berjalan lebih langgeng karena bersifat “alami” dan tidak atas dasar “belas kasihan”. Berlandaskan prinsip ini, usaha besar akan selalu mengajak usaha kecil sebagai partner in progress.



KESIMPULAN

Kemiskinan yang terjadi di Indonesia merupakan masalah klasik dan perlu adnya suatu upaya atau penanggulangan untuk menekan atau memilimalisir angka kemiskinan di Indonesia. Kemiskinan selalu erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan yang besar dalam distribusi pendapatan yang dimaksud dengan kesenjangan ekonomi dan tingkat kemiskinan merupakan dua masalah besar yang terjadi di Indonesia. Dikatakan besar, karena masalah tersebut berlarut-larut atau dibiarkan semakin parah maka akan terjadi konsekuensi politik dan sosial yang serius.
Penyebab atau factor-faktor yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia yaitu menurunya sector primer (pertanian) di Indonesia, Jumlah penduduk yang tinggi di Indonesia, minimnya penguasaan teknologi dan kemampuan berwiraswasta, dan kekurangmampuan dalam pengolahan sumbaer daya alam di Indonesia.
Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk menanggulangi atau meminimalisisr hal tersebut agar tidak menjadi suatu permasalahan yang berkepanjangan. Usaha yang perlu dilakukan adalah pengembangan industrialisasi, perbaikan sector primer (pertanian) dan pengembangan UKM. Usaha-usaha tersebut berperan dalam penyaluran tenaga kerja dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Tambunan, Tulus T.H. 2001. Perekonomian Indonesia: Beberapa Masalah Penting. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Baldwin, Robert E. 1986. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi di Negara-Negara Berkembang. Jakarta: Bina Aksara.

Basri, Faisal.1995. Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI: Distorsi, Peluang, dan Kendala. Jakarta: Erlangga.

 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

selamat datang di chancrut15.blogspot.com